Indonesia,
Habis Gelap Terbitlah Terang Kisah Inspiratif Dahlan
Iskan
ISBN
: 9786028864442
Rilis
:
2011
Halaman
: 206
Penerbit
: Mizan Grup
Bahasa
: Indonesia
Dahlan Iskan. Saat ini siapa orang Indonesia yang
tidak kenal namanya. Namanya wara-wiri di berbagai media setahun belakangan ini
setelah menjabat sebagai menteri BUMN (2011-2014) karena beberapa sepak
terjangnya dalam mengambil keputusan jika terjadi masalah yang berkaitan dengan
BUMN. Aksi-aksinya yang orang bilang “koboi” tak pelak sangat menarik perhatian
media. Untuk bisa menarik perhatian media tentunya Pak Dahlan sudah sangat tahu
apa yang disukai awak media, mengingat sebelum menjadi menteri, Pak Dahlan
pernah menjadi wartawan kemudian menjadi CEO Jawa Pos. Sebuah group media yang
sangat besar berbasis di Surabaya – Jawa Timur. Jadi tak perlu diragukan lagi Pak Dahlan sebagai
“mogul media” merupakan makanan empuk bagi pemburu berita.
Kali ini, salah satu buku tentang Pak Dahlan dari
banyak buku tentang beliau yang saat ini banyak bermunculan, akan kita ulas.
Buku ini berjudul: Indonesia – Habis Gelap Terbitlah Terang. Buku
ini bukan ditulis oleh Pak Dahlan, tetapi kumpulan tulisan pengalaman dari
orang-orang yang pernah mengenal Pak Dahlan baik secara langsung maupun tidak
selama menjabat sebagai pimpinan Perusahaan Listrik Negara (PLN).
Dieditori oleh Ishadi S.K. dengan pengantar Jakob
Oetama. Buku ini terbagi menjadi beberapa bab. Bab pertama tentang kisah awal
Pak Dahlan mengambil keputusan untuk menjadi dirut PLN, kemudian bab kedua,
tentang langkah-langkah strategis selama di PLN. Pak Dahlan sebenarnya memiliki
masa jabatan dari 2009 – 2012 untuk menjadi dirut PLN, tetapi pada 2011
diminta Presiden SBY untuk menduduki jabatan sebagai Menteri BUMN. Pada bab
ketiga berisi tentang pendapat masyarakat bekaitan dengan kepemimpinan Pak
Dahlan di mata publik. Bab keempat bisa dikatakan tentang
kesimpulan-kesimpulan. Buku ini juga diselipi beberapa foto-foto kegiatan Pak
Dahlan selama menjabat di PLN.
Menilik dari judulnya, kita akan teringat dengan buku
legendaries yang ditulis oleh R.A Kartini. Jika R.A Kartini berbicara tentang
emansipasi perempuan Indonesia, buku ini berbicara tentang “habis gelap
terbitlah terang” secara harafiah, yaitu tentang listrik. Terobosan-terobosan
yang dilakukan oleh Pak Dahlan memberi nafas baru bagi perusahaan yang
dahulunya dirundung masalah. Mulai dari pemadaman bergilir dan banyak daerah di
luar jawa yang masih byar pet karena tidak mendapat aliran listrik dengan
lancar. Salah satu terobosannya adalah dengan mencabut Surat Edaran (SE) Nomor
006 tahun 2006 yang dikeluarkan oleh Direktur PLN kala itu Eddy Wiyono yang
menjadi penyebab lambannya PLN jika mengambil suatu keputusan. Dalam SE
tersebut: “Segala keputusan strategis yang menyangkut investasi, niaga,
ekspansi, overhaul besar harus melewati berbagai proses panjang yang harus
disetujui oleh seluruh Direksi PLN.” Dalam praktiknya, aturan itu
menyebabkan banyak sekali keputusan strategis baru bisa diputuskan
berbulan-bulan bahkan hingga dua tahun… Selain itu banyak sekali langkah-langkah
strategis yang diambil oleh Pak Dahlan untuk melakukan efiseinsi pengeluaran
PLN.
Meskipun saat ini Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) tengah mengorek lagi tentang adanya temuan
inefisiensi di PLN sebanyak 37,6 triliun selama tahun
2009-2010 saat Pak Dahlan menjadi dirut di PLN, namun sekiranya buku
ini tetap akan bisa memberikan inspirasi berkaitan dengan pengalaman selama
kepemimpinan Pak Dahlan di PLN. Tak ada gading yang tak retak, setiap
kepemimpinan dan keputusan tentu saja akan mengandung risiko. Ada pro-kontra.
Harapannya, tentu adalah yang telah terjadi semoga keputusan terbaik yang
bertujuan bisa memberi terang bagi Indonesia. ***
Cheers..
0 komentar